Awards and recognition
Gojek ranks number 17 in Fortune's 2017 list of "56 Companies that Changed the World,"[98] making it the only company from South East Asia to make the list.[99] In 2019 Gojek once again made it to Fortune's Top 50 Companies That Changed The World, and was the only Southeast Asian company to have been included twice in the list – leaping to number 11 out of 52 global companies.[100] Other international recognition includes Top Performer in ASEAN Award 2017,[101] Entrepreneur of The Year award from Ernst & Young,[102] and Superior Products and Services Awards 2016.[103]
National recognition includes The BrandZ Top 15 Most Valuable Indonesian Brands 2019,[104] Top 3 Brand Performer and Top 3 Most Powerful Transportation/Logistic brands,[105] Top 3 Netizen Choice in Online Transportation,[106] The Best Indonesia Mobile App 2015,[107] Best Startup Category Work Life Balance,[108] Indonesia's Most Admired CEO 2017,[109] and Most Creative in Solving Economic Challenges 2017.[110]
Gojek sponsored the Liga 1 from 2017 to 2018 (in 2017 with Traveloka).[111] Gojek also sponsored Persib Bandung from 2019.[112] Gojek is also one of the local sponsors of the 2023 FIBA Basketball World Cup, which was co-hosted by Indonesia.[113]
Gojek has more than 3,000 employees, including 210 engineers in its three Jakarta-based headquarters, a data science office in Singapore, and an engineering facility in India.[114] The company announced $500 million investment to expand in South East Asia, starting with ride-hailing service in 4 new countries mid-2018.[115] This expansion will add to their number of existing partners, which as of May 2018 includes a fleet of over 1,000,000 drivers, 125,000 merchants for Go-FOOD, and 30,000 professionals for their Go-MASSAGE, Go-GLAM, Go-CLEAN and Go-AUTO service.
Due to the pandemic, Gojek had to lay off 430 employees in June 2020.[116]
The Gojek headquarters in Jakarta revamped an old mall into a modern working space with a cinema, a playroom with arcade games and pool tables, as well as office cafes and nap rooms.[117][118][119]
Anak Bangsa Bisa Foundation
Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB)/ Anak Bangsa Bisa Foundation is a non-profit organization founded by Gojek to advance equal opportunities and help build more sustainable livelihoods for those who rely on daily income. Established in March 2020 during the onset of COVID-19 pandemic, the initial funding of the foundation was from 25% of annual salary of Gojek senior management team and the budgeted salary increases for all Gojek employees in 2020.[76]
In December 2019, due to stagnant growth, Gojek announced plan to discontinue most of its lifestyle services operating under its Golife brand. GoLaundry and GoDaily services discontinued on 31 December 2019, while GoFix, GoGlam and Service Marketplace services discontinued by mid-January 2020. Gojek still retained GoClean and GoMassage by that time where 90% of lifestyle services order come from.[77] Due to effect of the COVID-19 pandemic on its business, Gojek further discontinued all of its lifestyle services that was still left, namely GoClean and GoMassage, on 27 July 2020. Gojek also discontinued GoFood Festival around the same time period.[78][79]
Gojek operates in many large and medium-size Indonesian cities,[80] and also in rural areas within Indonesia;
Gojek launched its ride-hailing service in Singapore on 10 January 2019 as part of "an enhancement of its beta phase". Its president, Andre Soelistyo, said that it is committed to "bringing choice back to the ride-hailing market in Singapore".[81] In February 2019, Gojek Singapore appointed management consultant and mountain climber Lien Choong Luen as the GM of its Singapore operations.
Gojek has an office in Singapore, with data science and engineering capabilities,[82] and Bangalore, India, which was created with the acquisitions of C42 and CodeIgnition, and focuses on product, engineering and design.[83]
In May 2018, Gojek announced investing $500 million in its international expansion strategy to Vietnam, Thailand, Singapore and the Philippines, starting with ride-hailing, then further replicating the multiple-service business model in Indonesia.[84] These companies will be run by local founding teams, with Gojek providing technological support and expertise.[28][85]
Jenis-Jenis Permainan yang Termasuk Judi
Berikut adalah beberapa jenis permainan yang termasuk dalam kategori judi:
Permainan slot yang tersedia di kasino daring memungkinkan pemain untuk bertaruh uang asli dengan harapan memenangkan jackpot. Permainan ini sangat populer di kalangan penjudi daring.
Poker adalah permainan kartu yang dimainkan secara daring dengan taruhan uang asli. Permainan ini menguji keterampilan dan strategi pemain, namun tetap mengandung unsur keberuntungan.
Bertaruh pada hasil pertandingan olahraga, seperti sepak bola, basket, atau balap kuda, termasuk dalam kategori judi. Taruhan ini dapat dilakukan secara daring melalui berbagai platform.
Platform kasino daring menawarkan berbagai permainan seperti blackjack, roulette, dan baccarat dengan taruhan uang asli. Permainan ini meniru pengalaman kasino fisik secara virtual.
Permainan tebak angka atau togel yang dimainkan secara daring juga termasuk dalam kategori judi. Pemain bertaruh pada kombinasi angka yang akan muncul dalam undian.
Download Gojek via QR Code (Scan QR Code di bawah ini Menggunakan Kamera Smartphonemu)
Bobo.id - Teman-teman, adakah di antara kamu yang menjadikan burung hantu sebagai hewan favorit?
Burung hantu dikenal sebagai hewan bijaksana dalam berbagai karakter dongeng. Maka tidak jarang, banyak anak-anak yang menyukainya.
Di alam liar, burung hantu memiliki sifat yang berbeda dari dongeng.
Faktanya, burung hantu justru lebih dikenal sebagai predator terampil yang ahli memantau mangsanya.
Kekuatannya sebagai predator tidak perlu diragukan, sebab mereka terampil dalam terbang, pandai menyerang, serta menggunakan strategi ketika hendak memilih mangsa.
Bersumber dari National Geographic, burung hantu juga memiliki kemampuan mendengar yang sama dengan manusia, bahkan dapat dikatakan lebih akurat.
Desain sayap dan bulu yang sudah dimilikinya membuat burung hantu bisa terbang tanpa diketahui.
Sayap utama burung hantu memiliki bentuk bergerigi seperti sisir, yang berfungsi untuk memecah turbulensi udara sehingga tidak menimbulkan suara ketika terbang.
Dengan kemampuan sehebat itu, kira-kira jenis mangsa seperti apa yang menjadi target burung hantu setiap harinya?
Yuk, cari fakta menarik makanan burung hantu dari artikel berikut!
Baca Juga: Suka Menggerakkan Ekor, Ini Perbedaan Unik Cara Hiu dan Paus saat Berenang
Bersumber dari a-z-animals.com, makanan burung hantu bergantung pada spesies dan habitat mereka.
Beberapa burung hantu dapat memakan bangkai hewan, mamalia kecil, burung spesies lain, serangga, dan ikan.
Sebagian burung hantu juga memakan siput, amfibi, laba-laba, bahkan hewan pengerat.
Sementara burung hantu berukuran besar, seperti burung hantu elang lebih suka berburu rubah muda, kelinci, dan burung seukuran bebek.
Uniknya, ada juga burung hantu yang bisa membawa anjing atau kucing liar berukuran kecil dengan paruhnya.
Burung hantu bisa mendapatkan mangsanya ketika malam tiba, karena mereka adalah hewan nokturnal.
Bagi burung hantu yang habitatnya di gurun atau tempat terbuka, mereka menggunakan kemampuan terbang dan cakarnya yang kuat untuk menyambar mangsa.
Burung hantu memiliki adaptasi fisik yang membantu mereka sebagai predator.
Seperti mata besar yang memungkinkan penglihatan yang baik, bulu-bulu lembut untuk meluncur di udara dengan hening, dan bentuk tubuh yang aerodinamis untuk penerbangan yang efisien.
Fakta Unik Burung Hantu
Burung hantu memiliki kemampuan untuk memutar kepala mereka hingga 270 derajat (hampir tiga perempat lingkaran penuh).
Baca Juga: 5 Fakta Unik Rubah Arktik, Hewan Kutub yang Bulunya Bisa Berubah Warna
Ini dapat terjadi karena leher burung hantu memiliki 14 tulang, atau dua kali lipat dari jumlah leher manusia.
Jarang ada yang tahu bahwa telinga burung hantu terletak pada posisi yang asimetris di tengkorak mereka.
Telinga kiri dan kanan diletakkan pada ketinggian yang berbeda, membantu mereka mendeteksi suara dengan lebih baik dan memperbaiki persepsi jarak.
Berbeda dari kebanyakan burung, sebagian besar burung hantu tidak membuat sarang sendiri.
Mereka cenderung menggunakan sarang bekas dari burung lain, lubang-lubang pepohonan, atau tempat-tempat yang sudah ada seperti gua dan celah batu.
Burung hantu juga bisa sangat cepat dan tepat dalam menyerang mangsa mereka. Beberapa spesies bisa menangkap mangsa dengan kecepatan hingga 80 km/ja.
Uniknya, burung hantu memiliki berbagai suara yang unik, termasuk seruan berderit, menggonggong, meringkik, dan bersiul.
Suara ini digunakan untuk berkomunikasi antara sesama dan juga untuk memburu mangsa.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Kenapa burung hantu bisa terbang tanpa diketahui?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Wajib Tahu! Ini Rumus Dasar Microsoft Excel untuk Mengolah Data
tirto.id - Paus termasuk salah satu jenis hewan mamalia yang hidup di lautan dan umumnya sering juga disebut sebagai Ikan Paus.
Meski demikian paus bukanlah tergolong dalam jenis ikan, walaupun orang lebih umum menyebutnya dengan ikan paus.
Ikan paus sendiri termasuk dalam klasifikasi ordo cetacea. Istilah cetacea, seperti dikutip situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berasal dari bahasa Latin yaitu "cetus" yang berarti hewan yang besar dan bahasa Yunani kuno yaitu "ketos" (nama biologinya paus) yang berarti ikan monster laut yang besar.
Cetacea terbagi menjadi dua sub ordo, yaitu Odontoceti dan Mysticeti.
Odontoceti diklasifikasikan untuk jenis Cetacea yang memiliki gigi, sementara Mysticeti adalah kumpulan Cetacea yang memiliki baleen, yaknirambut di dalam mulut yang berfungsi untuk menyaring makanan.
Di Indonesia, terdapat 35 spesies yang masuk dalam klasifikasi Ordo Cetacea, di mana 26 spesies masuk Subordo Odontoceti dan 9 spesies masuk Subordo Mysticeti.
Berikut ini klasifikasi ilmiah dari mamalia laut:
dan lebih spesifiknya
dilindungi agar tidak diburu di perairan Indonesia.
Hal itu tertuang dalam Undang-undang no. 5 tahun 1990 dan diperkuat dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009.
Secara global, pemanfaatan dan pengelolaan satwa Cetacea diatur dalam beberapa kebijakan multilateral, di antaranya oleh International Whaling Commission (IWC), International Union for Conservation of the Nature (IUCN), Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), Convention on Biological Diversity (CBD), dan Convention on Migratory Species (CMS).
Laman WWF menuliskan, semua jenis Cetacea merupakan mamalia laut yang bergerak menggunakan ekornya secara vertikal.
Cetacea meliputi semua jenis mamalia laut, yakni paus dan lumba-lumba, termasuk pesut, porpois, dan paus berparuh (beaked whales), yang tinggal di perairan laut, payau, atau tawar
Hal-Hal yang Bisa Kamu Lakukan Lewat Aplikasi Gojek:
Tag: goride, go ride, gocar, go car, gobluebird, go bluebird, gofood, go food, gotix, go tix, gopay, go pay, gosend, go send, gobox, go box, goshop, go shop, gomed, go med, gopulsa, go pulsa, gobills, go bills, golife, go life, gomassage, go massage, goclean, go clean, goauto, go auto, goglam, go glam, godaily, go daily, gofix, go fix, golaundry, go laundry
Enak, kan? Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Gojek online terbaru sekarang juga di smartphone Android dan iOS mu. Kamu bisa unduh dan install aplikasinya dari Google Play Store dan Apple App Store atau melalui link di bawah ini.
Perjudian telah menjadi bagian dari budaya manusia selama berabad-abad, dan dengan kemajuan teknologi, kini banyak permainan yang dapat diakses secara daring. Namun, tidak semua permainan yang tampak seperti hiburan semata bebas dari unsur perjudian. Penting bagi kita untuk memahami jenis-jenis permainan yang termasuk dalam kategori judi, terutama di era digital saat ini.
Perjudian adalah aktivitas di mana individu bertaruh uang atau nilai lainnya pada hasil suatu peristiwa yang hasilnya ditentukan oleh keberuntungan atau peluang. Tujuan utama dari perjudian adalah memperoleh keuntungan finansial melalui taruhan tersebut.
Acquisitions and merger
The company's rapid growth triggered a chain of acquisitions and partnerships. In 2016, Gojek announced acquisition of two engineering startups based in India, C42 Engineering and CodeIgnition,[48] and established a development centre in Bangalore, India.[49] They also acquired Leftshift, an Indian mobile application developer,[50] and Pianta, an Indian home healthcare startup.[51]
In 2017, Gojek acquired Loket.com, one of Indonesia's biggest online ticket booking and event management system company.[52] In the same year, it acquired three large network fintech firm in Indonesia; Kartuku, Midtrans, and Mapan, in order to expand its payments business.[53][54]
In January 2019, Gojek acquired a majority stake in mobile wallet Coins.ph.[55] Gojek later sold its stake in Coins.ph in 2022 to former Binance chief financial offider Wei Zhou for $200 million.[56]
In June 2019, Gojek acquired AirCTO, an AI recruiting platform based in Bangalore, India.[57]
In March 2020, Gojek confirmed to acquire Moka, the leading SaaS Point of Sales provider in Indonesia. The talks had been in discussion since 2019 and finalized in March 2020.[58]
In December 2020, Gojek was reportedly in talks with Grab to combine their businesses in what would be the biggest Internet merger in southeast Asia.[59]
In February 2021, Gojek was reported to be close to a merger with Tokopedia, shortly before publicly listing in the U.S. and Indonesian stock markets.[60]
On 17 May 2021, Tokopedia and Gojek confirmed a merger with the establishment of a new entity, GoTo.[61] The establishment of GoTo would make it one of Southeast Asia's largest technology conglomerates.[62] GoTo's gross transaction volume (GTV) was over $22 billion in 2020, across more than 1.8 billion transactions.
In July 2021, AirAsia announced that the company will be acquiring Gojek's business in Thailand via an all-stock deal.[63] Upon the acquisition, Gojek will hold a 4.76% stake in AirAsia's superapp business.[64]
In 2016, it announced a collaboration with Blue Bird, a major Indonesian taxi company.[65] The same year it launched Go-Car, expanding ride-hailing from motorbike fleet to cars, and launched Go-Auto, providing on-demand mechanic services. By August 2016, it had become Indonesia's first online transportation system.[34]
In running their GPS, it partnered with Google Maps.[66] Other partnerships include entertainment; Google Play and MNC Vision. Bill Payment; AEON Credit Service & Suzuki Finance Indonesia. And the national electricity provider PLN, as well as the national health insurance BPJS Kesehatan.[67]
In February 2019, Garuda Indonesia CEO Ari Ashkara told Reuters that Garuda is in advanced discussions with Gojek for the delivery of products sold on Gojek across 17,000 Indonesian Islands.[68]
In August 2019, the Wall Street Journal reported that Gojek had held "preliminary talks" with Amazon on a partnership that would involve the retail giant making a sizable investment in Gojek to tap into the company's delivery infrastructure in order to expand Amazon's market reach in Indonesia.[69]
In September 2020, Gojek announced a partnership with Unilever. As part of this collaboration, Gojek partners with Unilever through the recently launched GoToko. GoToko is a B2B digital platform that connects micro, small and medium enterprises (MSMEs) in Indonesia with leading consumer goods companies. This cooperation allows MSME players to use GoToko to access a complete range of daily necessities products from various brands, including Unilever, at competitive prices and affordable shipping costs.[70]
A research study reports that the average income of full-time driver partners (Rp 3.48 million per month) is 1.25 times higher than the average minimum wage in Indonesia (Rp 2.8 million per month). The average income of driver partners (Rp 3.31 million) is higher than professional employees in general (Rp 3.10 million for transportation sector employees; Rp 2.34 million for industrial sector employees; Rp 2.66 million for staff employees).[71]
As per Temasek Digital's YouTube channel, Gojek has contributed an estimated Rp 9.9 trillion (US$732 million) annually to the Indonesian economy.[72]
Another research article reported that Gojek contributed Rp 8.2 trillion annually into the Indonesian economy through the income of driver partners, an additional Rp 138.6 billion per month are contributed into national economy since SME merchant partners join Go-Food, and Rp 1.7 trillion into Indonesian economy through the income of SME merchant partners.[73][74]
On 22 July 2019, Gojek unveiled a new logo. Its new icon, which nicknamed as "Solv", symbolized Gojek's transformation from being a ride-hailing service to become a super app that provides a variety of smart ways to eliminate hassles.[75]
Cara Menghindari Permainan Judi
Untuk menghindari terjebak dalam permainan judi, pertimbangkan langkah-langkah berikut:
Memahami jenis-jenis permainan yang termasuk dalam kategori judi sangat penting untuk melindungi diri dari dampak negatifnya. Selalu pastikan bahwa permainan yang Anda mainkan tidak melanggar hukum dan tidak mengandung unsur perjudian.
Indonesian technology company
Gojek's current logo, nicknamed as "Solv", used since 13 December 2022
PT Gojek Indonesia (stylized in all lower case and stylized j as goȷek, formerly styled as GO-JEK) is an Indonesian on-demand multi-service platform and digital payment technology group based in Jakarta. Gojek was first established in Indonesia in 2009 as a call center to connect consumers to courier delivery and two-wheeled ride-hailing services. Gojek launched its application in 2015 with only four services: GoRide, GoSend, GoShop, and GoFood. Valued at US$10 billion today, Gojek has transformed into a super app, providing more than 20 services.[2][3]
Gojek operates in 5 countries: Indonesia, Vietnam, Singapore, Thailand, and the Philippines (through the acquisition of Coins.ph).[4][5][6][7][8] Gojek is the first Indonesian unicorn company[9] as well as the country's first "decacorn" company.[10] It is the only company in Southeast Asia that is included in Fortune's "50 Companies That Changed the World" in 2017 and 2019, ranked at 17 and 11, respectively.[11] As of June 2020, it has about 170 million users throughout Southeast Asia.[12]
On 17 May 2021, Gojek and Tokopedia announced the completion of their merger and established a new holding company, called GoTo.[13][14]
Gojek has won financial backing from investors including Astra International, Blibli, Google, Facebook, PayPal, Mitsubishi, Sequoia, Northstar Group, Temasek Holdings, KKR, Warburg Pincus, Visa, Parallon, Siam Commercial Bank, Tencent, JD.com, meituan.com, and Capital Group, among others.[15]
The name Gojek comes from the term “Ojek” or motorbike taxis[16] commonly found throughout Indonesia. It was founded in 2010 with 20 motorbike drivers.[17] Gojek app was launched in January 2015,[18] and in less than two years, the app racked up nearly 30 million downloads.[19] Gojek has partnered with Singapore's biggest bank DBS.[20]
Gojek was co-founded by Nadiem Makarim and Michaelangelo Moran. Nadiem, a native Indonesian, holds degrees from Brown University and Harvard Business School. He worked at McKinsey and Co. consulting for three years[21] before starting Gojek from a tiny call centre with only 20 ojek drivers, who later became recruiters.[22] As a loyal ojek user, Nadiem discovered that ojek drivers spend most of their times waiting for customers, while customers waste time walking around looking for an available ojek. Gojek was built to solve this problem, by providing a platform where drivers and riders can connect efficiently and allowing those drivers to improve their income.[23] The other co-founder and long time high school friend, Michaelangelo Moran, aside from serving as the company's Brand Director, is also known for designing the company's first iconic logo and branding the whole company.
As of May 2018, the app offers 18 services,[24] with 2 upcoming new services in the online content business,[25][26] which makes for a total of 20 on-demand services under one platform. Being an Indonesian-run startup played to Gojek's advantage in navigating the local regulatory environment, as well as understanding the local market. This enabled them to bundle features into its app that better suit both local drivers and local consumers.[27] Gojek recruited 100 new graduates in engineering domain from India in 2017.[28]
In 2020, the company launched GoStore, a solution that helps local micro, small, and medium-sized enterprises (MSMEs) set up online stores with ease.[29][30]
Gojek's journey in becoming a unicorn startup started in late-2014 when it secured its first financing round from NSI Ventures (now Openspace Ventures), the venture capital fund in the Northstar Group.[31] Due to rapid growth in early 2015, Gojek attracted additional investments from Sequoia India[32] and Northstar's private equity fund.[33]
After closing a round of funding in August 2016 that raised up to $550 million,[34] two of Indonesia's biggest companies, Astra International,[35] and Blibli.com, invested in Gojek.[36] International investors include tech giants such as American firm Google[37] and Chinese Tencent,[38] along with the global investment company Temasek.[39] A survey revealed Gojek as the most popular ride-hailing app in Indonesia.[40] The company is valued at about $5 billion as of February 2018,[41] which exceeds the total market cap of all transportation companies in Indonesia Stock Exchange (IDX).[42]
In May 2018, it was announced that Gojek is investing $500 million towards its international expansion strategy.[43] In January 2019, the startup closed another round of financing for $2 billion. The total valuation of the company reached $9.5 billion.[44]
In March 2020, Gojek announced it has received $1.2 Billion in funding for its Series F round. The valuation it was seeking for was U$10 Billion USD.[45]
In June 2020, Facebook's messaging platform WhatsApp and PayPal announced they had invested in Gojek as part of the ongoing fundraising round. The size and nature of the investments were not disclosed, but they were described as "meaningful".[46][47]
Criticism and controversy
Gojek's rapid growth and market dominance in Indonesia have led to prominent media coverage, including criticism primarily stemming from conventional taxi and Ojek services.[120][121][122] Go-Jek was briefly banned from operations by the Ministry of Transportation, along with other ride-hailing services.[123] The ban was opposed by a huge number of Indonesians, mustering public support with the hashtag #SaveGojek that became a top trending topic on Twitter in Indonesia.[124] The ban was lifted the very same day[125] after President Joko Widodo criticized it, stating the government should not prohibit innovation and asserting the ban would adversely affect the lives of many Indonesians who rely on Gojek's services.[126] In October 2018, the Indonesian Minister of Transportation, Budi Karya Sumadi, applied a new rule for online taxis. PM 108 replaced the previous PM 26, regulating the use of private cars being used for public transportation.[127]
In March 2018, only weeks after the firm raised a new round of capital,[128] thousands of drivers showed up on foot along the road across the Presidential palace in a demonstration against the tariff, which was roughly 1600 rupiah (15 cents) per kilometer then.[129] The demand was continued in a future protest in January 2020, where the drivers demanded action from the Ministry of Transportation who had promised to evaluate the tariffs that were set by these firms. Drivers felt that these tariffs should be handled on a provincial level as each provincial government has the autonomy to set its own minimum wages.[130] One of the earliest demonstrations by Gojek drivers was back in 2015 when they protested in front of Gojek's first headquarter in Kemang, Jakarta, insisting that they meet Nadiem Makarim, co-founder and then-CEO, demanding for transparency in the incentive scheme. Drivers felt it was unfair that their pay was slashed for an inventory deposit they were not aware of such as the Gojek driver jacket that was initially lent to them on a rental mechanism but was eventually being billed to them.[131]
Since its inception, Gojek has seen a number of large-scale demonstrations by its drivers. In June 2021, just a few days before the official merger of Gojek and Tokopedia, Gojek drivers announced that they were going on a three-day strike due to a change in GoKilat's (Gojek's courier service vertical) incentive scheme, resulting in significantly reduced tariff for the drivers.[132] As part of the resistance, the drivers planned not to accept any GoKilat orders in Greater Jakarta and Bandung.[133][134] A protest happened again in August 2024, the drivers in their demonstration demanded humane working conditions, decent wages, and recognition of legal status. They demanded the government and online transportation companies legalize the status of the driver profession in the law. In addition, they also demanded that the application company lower the cut of their earnings. They went on strike on 29 August by making their services unavailable the whole day, and stormed Gojek, Grab, and the Ministry of Communication and Information offices. Gojek responded by ensuring that the public can still use their application services despite the demonstration by drivers on Thursday. It is also open to listening to the aspirations of the company's partners. However, Gojek did not provide an explanation regarding the income formula for the drivers.[135][136]
Ternyata masih banyak yang menyebut paus sebagai ikan, yaitu “ikan paus”. Ternyata sebutan “ikan paus” ini salah loh, karena paus merupakan mamalia. Apakah kalian salah satunya?
Paus dan anggota ordo cetacea lainnya, seperti lumba-lumba dan pesut, tergolong mamalia, walaupun sepenuhnya hidup di dalam air. Hal ini karena mereka memenuhi empat karakteristik utama dari mamalia, yaitu berdarah panas, melahirkan dan menyusui anaknya, menghirup oksigen, dan berambut.
Paus memiliki lapisan lemak bawah kulit yang membantu menjaga suhu tubuh agar tetap panas. Untuk menghasilkan panas, paus juga berenang dan mencerna makanan. Suhu tubuh yang panas ini membantu paus untuk dapat bermigrasi dan hidup di berbagai perairan, dari yang sangat dingin seperti di kutub hingga yang hangat seperti di daerah tropis.
Tidak seperti ikan yang bertelur, paus melahirkan anaknya setelah mengandung selama sembilan sampai 15 bulan. Setelah lahir, anak-anak ini kemudian meminum susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu paus betina selama setahun. Pada masa tersebut, induk betina mengajari anak-anaknya lokasi untuk mencari makan dan berkembang biak, serta cara untuk melindungi diri dari predator.
Sejak SD kita telah diajari bahwa ikan bernapas menggunakan insang. Nah, paus tidak bernapas menggunakan insang, tetapi paru-paru. Ya, Anda tidak salah baca. Paus memiliki paru-paru dan mereka bernapas melalui lubang di tengkorak mereka ketika keluar dari air. Untuk diketahui, beberapa spesies paus bisa bertahan di bawah air hingga 90 menit, meskipun mayoritas hanya mampu menahan napas 20 menit.
Tidak banyak yang mengetahui, tetapi paus punya rambut, setidaknya sekali dalam hidup mereka. Mayoritas spesies kehilang rambut mereka sebelum dilahirkan, tetapi ada juga yang mampu mempertahankan rambut di area kepala atau sekitar mulut mereka. Paus bungkuk, misalnya, memiliki bonggol-bonggol di kepala yang rupanya adalah folikel rambut. Inilah sebabnya, beberapa paus bungkuk dewasa memiliki rambut yang keluar dari bonggol-bonggol tersebut. Memiliki tulang keras Tengkorak paus, seperti cetacea umumnya, terbuat dari tulang keras yang dilewati oleh darah. Ini kebalikan dari ikan yang tengkoraknya terbuat dari tulang rawan yang tipis, fleksibel dan dapat mengapung di air.
Jika Anda masih belum bisa menerima bahwa paus bukan ikan, amati caranya berenang. Ikan pada umumnya berenang maju dengan menggerakan ekornya ke samping, tetapi paus melengkungkan punggungnya dan menggerakkan kakinya naik-turun untuk berenang maju.
Karakteristik ini hanya dapat diamati pada awal kehidupan, karena rambut mamalia laut menghilang saat dewasa. Pada lumba-lumba rambut ada pada bagian moncong. Sedangkan pada dugong terdapat bulu sikat pada bibir. Selain paus dan lumba-lumba, ada beberapa hewan yang tergolong mamalia laut yakni anjing laut, anjing laut, duyung, dugong, manatee, walrus, hingga berang-berang laut.
Paus dan lumba-lumba berdarah panas. Sedangkan ikan berdarah dingin. Paus dan lumba-lumba menghirup udara melalui paru-paru. Ikan menggunakan insang untuk mengekstrak udara dari air. Paus dan lumba-lumba melahirkan. Kebanyakan ikan bertelur. Ekor paus dan lumba-lumba bergerak ke atas dan ke bawah. Ekor ikan bergerak dari sisi ke sisi.
Jadi, sobat OSC sudah tau ya bahwa paus itu berbeda dengan ikan pada umumnya. Karena paus merupakan mamalia.
Semoga bermanfaat. Dan sampai jumpa di artikel selanjutnya~
Ciri Utama Hewan Cetacea
Mamalia dari jenis Ordo Cetacea bernafas menggunakan paru-paru, dan mereka sesekali akan naik ke permukaan air untuk melakukan pertukaran udara.
Sebagian besar Cetacea juga memiliki blowhole di sekitar dahinya, yang berfungsi mengeluarkan air dari dalam tubuh mereka.
Secara umum, ciri utama dari hewan jenis Cetacea memiliki tubuh yang ramping dan memanjang.
Selain ciri di atas, berikut ini beberapa ciri dari hewan spesies Cetacea:
1. Terdapat sirip di bagian punggung
Sirip ini terdapat pada semua jenis Cetacea, kecuali spesies finless porpoise (Neophocaena phocaenoides), serta right whale dolphin (Lissodelphis borealis).
Spesies Cetacea yang memiliki sirip punggung dengan ukuran terbesar adalah paus pembunuh (Orcinus orca), yang ukurannya bisa mencapai tinggi 1,8 meter.
2. Memiliki lapisan lemak (blubber)
Lapisan lemak ini memiliki ketebalan maksimal 60 cm, dan mereka tidak memiliki leher, serta tidak berdaun telinga.
3. Tidak memiliki rambut
Namun beberapa bayi dari spesies Cetacea masih memiliki rambut.
4. Tidak memiliki kelenjar keringat
5. Memiliki ekor yang bercagak (fluke) sebagai penggerak
6. Mempunyai kelenjar susu
Kelenjar susu sama seperti hewan mamalia di darat, yang berfungsi untuk menyusui anaknya
Khusus untuk jenis Cetacea "paus sikat" tidak memiliki gigi, tapi memiliki sikat (baleen) yang bentuknya serupa dengan ijuk berwarna variasi cokelat dan hitam.
Sikat tersebut berfungsi sebagai penyaring setelah paus meneguk air berisi kumpulan mangsanya.
JAKARTA - Inilah kegunaan XP di aplikasi Gojek yang belum banyak diketahui. Experience Point atau XP adalah poin yang akan diberikan kepada anggota GoClub setiap kali Anda melakukan transaksi tertentu di aplikasi Gojek.
Dikutip dari Web Gojek, Jumat (15/9/2023), XP digunakan sebagai indikator untuk menentukan level Anda sebagai member GoClub serta reward yang akan didapatkan berdasarkan level. XP tidak dapat ditukar dengan keuntungan moneter atau non-moneter lainnya.
Kumpulkan lebih banyak XP untuk naik ke level yang lebih tinggi dan mendapatkan lebih banyak reward. Anda bisa melihat total XP yang telah dikumpulkan di halaman utama GoClub.
Anggota akan mendapatkan XP jika menyelesaikan transaksi tertentu. Jumlah XP yang didapatkan oleh anggota dari suatu transaksi akan dihitung dengan formula sebagai berikut:
-Nilai transaksi bersih dibagi Rp5000 lalu dikali dengan faktor pengali
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Adapun XP yang bisa didapatkan member setiap menyelesaikan transaksi di layanan-layanan Gojek seperti:
5. GoSend(tidak termasuk pemesanan melalui situs web portal.gosend.id dan/atau platform lain di luar aplikasi Gojek)
Pembayaran di toko online dan offline terpilih menggunakan GoPay melalui aplikasi Gojek (tidak termasuk top up, transfer, penarikan saldo, atau pembayaran parkir)
Sayangnya, Anda tidak akan mendapatkan XP ketika melakukan transaksi di layanan GoMart, GoShop, GoBox, GoTix, GoPlay, dan layanan lainnya yang tidak tertera pada daftar di atas.
Anda juga tidak akan mendapatkan XP untuk transaksi menggunakan GoPay Coins. Akan tetapi, Anda masih bisa mendapatkan XP jika pembayaran GoPay Coins dikombinasikan dengan pembayaran lainnya.
Jumlah XP yang Anda dapatkan dari tiap transaksi bisa jadi berbeda berdasarkan layanan yang kamu pesan dan metode pembayaran yang kamu gunakan.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Download Aplikasi Gojek Online & Unduh APK Terbaru 2019
Gojek bukan hanya aplikasi penyedia layanan transportasi, pesan antar makanan, logistik, pembayaran, dan kebutuhan sehari-hari, loh. Gojek juga punya misi sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Caranya? Dengan saling membantu! Sampai hari ini, Gojek telah bermitra dengan lebih dari 1 juta driver, 125 ribu pedagang kuliner, dan 30 ribu penyedia jasa lainnya, semua tersebar di 50 kota di Indonesia.
Install Gojek, Klik di sini